Kalindo Land Group

Mendulang Rejeki di Ibu Kota, Menikmati Tenangnya Kota Penyangga

Mendulang Rejeki di Ibu Kota, Menikmati Tenangnya Kota Penyangga

 

Kerja di Jakarta, tapi pulangnya jauh-jauh ke Kota Penyangga. Worth it gak sih?

Mungkin sebagian besar orang banyak yang akan berkata “ngapain juga, kerjanya di Jakarta rumahnya di Bekasi?”, “Gilaa… capek banget tuh kerja di Jakarta, pulangnya ke Bogor”, “Aduh, harus balik ke Tangerang setelah seharian kerja di Jakarta….? Nggak deh!”, dan banyak sanggahan lainnya.

Sebagian besar mereka yang berkata demikian adalah mereka yang memang belum pernah tinggal di wilayah kota penyangga Jakarta seperti Bekasi, Bogor, Tangerang, Cibubur, dan lain-lain. Tetapi coba tanyakan pada mereka yang sudah bertahun-tahun menikmati tenangnya tinggal di kota penyangga. “Gak masalah sih… yaa paling cuma beda paling lama sekitar 30 menit di banding mereka yang tinggal di Jakarta”. Tapi dibalik itu, apa keuntungannya bagi mereka yang memilih tinggal jauh di Ibu Kota?

Pertama, harga tempat tinggal yang pasti jauh lebih murah di banding Ibu Kota. Hunian, terutama di Kota Jakarta, sudah sangat melambung tinggi. Hal ini di karenakan developer perumahan di wilayah tempat tinggal tersebut memberikan nilai mahal untuk perumahan yang dekat dengan Pusat Perbelanjaan Ibu Kota, dekat dengan Pusat Bisnis, dekat dengan inti dari segala yang mereka butuhkan di Jakarta.

Kedua, tidak perlu capek nyetir. Gunakan Kereta Rel Listrik. Hampir sebagian besar mereka yang tinggal di kota penyangga memanfaatkan transportasi umum seperti commuter line atau KRL. Transportasi umum yang kini sangat nyaman digunakan ini merupakan alternatif bagi mereka yang tidak ingin kena macet dan capek selama perjalanan. Transportasi ini juga akan memangkas waktu perjalanan sebanyak 50% di banding kalau menggunakan kendaraan sendiri loh…

Ketiga, menikmati hidup di kota penyangga, berarti jauh dari bisingnya Ibu Kota. Meski agak berjarak dari tempat kerja, kota-kota penyangga ini memberikan ketenangan bagi mereka yang memutuskan untuk menjadi penghuninya. Lalu lintasnya yang tidak terlalu macet, tidak seperti di Jakarta. Dan kebanyakan penghuni kota penyangga merupakan mereka yang menikmati hidup bersama keluarga tercintanya.

Semua hal tersebut diatas sepadan kok dengan sedikit effort yang dilakukan untuk menuju tempat kerja di Jakarta.

Apalagi, sekarang di berbagai daerah kota penyangga sedang berlomba-lomba untuk memperbaiki infrastruktur demi mengembangkan kota mereka masing-masing. Hal ini otomatis akan menambah nilai investasi properti di kota-kota penyangga tersebut. Siapa sih yang gak tertarik?? Beli murah sekarang, lalu bisa dijual mahal kemudian!

Nah… masih mau nolak tinggal di kota penyangga???

 

 

(rs)